PELATIHAN PENGUATAN IKM MELALUI PENGGUNAAN GAME BASED LEARNING, ICE BREAKING, DAN HYPNOTEACHING UNTUK PEMBELAJARAN INOVATIF DI SMA NEGERI MOJOAGUNG

Pelatihan Penguatan IKM Melalui Penggunaan Game Based Learning, Ice Breaking, dan Hypnoteaching Untuk Pembelajaran Inovatif Di SMAN Mojoagung dilaksanakan pada hari Sabtu, (18/11/2023). Kegiatan ini dilaksanakan di Aula II SMAN Mojoagung dan dihadiri oleh Bapak dan Ibu Guru SMAN Mojoagung. Narasumber yang dihadirkan adalah Bapak Sigit Kuncoro, S.Pd., selaku pengawas SMAN Mojoagung dan Bapak Yusuf Mauludin, S.Pd. CHt. C.T. NNLP selaku Trainer of Soft Competencies and Team. Kegiatan diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan pembacaan doa oleh Bapak Ainun Najib, S.Pd. Kegiatan dilanjutkan dengan sambutan pertama yang disampaikan oleh Bapak Sigit Kuncoro S.Pd., selaku pengawas SMAN Mojoagung sekaligus membuka kegiatan Pelatihan Penguatan IKM Melalui Penggunaan Game Based Learning, Ice Breaking, dan Hypnoteaching Untuk Pembelajaran Inovatif Di SMA Negeri Mojoagung. Pada kesempatan kali ini beliau menjelaskan tentang pentingnya ice breaking dalam pembelajaran, Ice breaker sangat membantu guru dalam proses pelajaran yang sedang berlangsung. Kelebihan ice breaker yaitu membantu siswa untuk fokus belajar, membantu siswa lebih semangat belajar lagi, siswa yang mengantuk menjadi bergairah lagi dan membantu siswa agar tidak bosan pada saat mengikuti pelajaran di kelas. Kegiatan hari ini adalah upaya sekolah secara kolektif kepada bapak ibu guru SMAN Mojoagung dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran. Kita biasakan budaya positif di sekolah yaitu perilaku disiplin. serta dalam praktik keseharian di sekolah ada hukuman, konsekuensi, restitus. Perbedaan utama antara keduanya adalah bahwa hukuman konsekuensi ditujukan kepada pelaku sebagai hukuman atau penalti, sedangkan restitusi ditujukan kepada korban untuk menggantikan kerugian yang mereka alami. Seorang guru harus bisa memposisikan sebagai seorang manager, memberikan pelajaran kepada siswa bagaimana belajar dari kesalahan dan memiliki sifat yang positif. Acara selanjutnya sambutan dari Bapak Lukmanuddin, S.Sos, selaku waka kurikulum, mewakili Bapak Waras, S.Pd.M.M.Pd. Kegiatan hari ini dilaksanakan dan dirancang berdasarkan anggaran yang baru saja turun (BOS Kinerja). Memasuki acara inti, materi  disampaikan oleh Bapak Kristiawan Dwi Cahyono, S.Pd., M.Pd.I., perihal fakta dilapangan siswa sering tidak memahami pelajaran, jenuh, dan tidak bersemangat, sehingga dibutuhkan cara mengembalikan semua itu melalui ice breaking dan hypnoteaching untuk pelajaran inovatif dan penyampaian materi oleh Yusuf Mauludin, S.Pd. CHt. C.T. NNLP selaku Trainer of Soft Competencies and Team. Beliau menjelaskan tujuan pembelajaran. yaitu mampu memahami pentingnya membangun suasana pembelajaran di kelas, mampu memahami dan metode pembelajaran berbasis dari pengalaman, mampu merancang dan membawakan game/ice breaking di kelas, dan mampu memahami prinsip dan metode hypnoteaching yang bisa diterapkan dalam pembelajaran di kelas. Guru alangkah baiknya melakukan Ice Breaking sebelum memasuki materi pembelajaran. Selain itu beliau menjelaskan topik pertama tentang fundamental pembelajaran membangun suasana belajar yang kondusif, topik kedua tentang profesi guru bukan pekerjaan yang remeh, karena Anda adalah seseorang yang mengajarkan soft skill dan pembangun karakter. Ice breaking adalah memecah es maksudnya adaah untuk menghilangkan kebenkuan-kebekuan yang ada dalam pembelajaran, dan topik ketiga tentang Prinsip dan Metode Hypnoteaching Ice Breaking Menggunakan Hypnosis dan Sebagai Seni Memotivasi Siswa Saat Proses Pembelajaran.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *